Apa Itu Coaching ? Apa Perlu seorang Mitra TSI yang sangat serius ingin menjadi seorang Professional Networkers untuk memiliki seorang coach ?
Pertanyaan - pertanyaan itu perlu saya tanyakan sebelum kita memulai artikel tentang coaching for PNM (Professional Network Marketers - TSI).
COACHING : sederhananya adalah suatu proses ngobrol-ngobrol yang memberdayakan, lengkapnya seperti ini : "Coaching adalah tentang memfasilitasi melalui bertanya, memberikan feedback dan berperan sebagai seorang ahli dalam proses atau struktur tentang bagaimana seseorang mengelola cara kerja otaknya sehingga mampu menghasilkan performa yang “lebih” efektif, mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, mampu menjadi manusia pembelajar, mampu menyesuaikan dengan kondisi sekarang untuk terus berkembang dan tumbuh, mampu mengaktualisasikan ide dan pemikirannya, yang dimana semua ini bukan karena ketergantungan pada orang lain, namun dengan melalui proses coaching menjadi mampu mengandalkan diri sendiri untuk menghasilkan keputusan dan tindakan yang “lebih” baik lagi. "
APA PERLUNYA Bagi Mitra TSI ? : Begini, saya cuplik dari artikelnya
Untuk menjawab keraguan itu, analogi yang saya gunakan mungkin terdengar sedikit kurang relevan dengan dunia kerja; saya balik bertanya “Apakah seorang Frank Rijkard (eks Coach FC Barcelona) pernah bermain sehebat dan meraih penghargaan sebanyak Lionel Messi?” Jawabannya tidak. Lalu apa hak seorang Frank Rijkard menjadi Coach pemain terbaik dunia empat kali itu? Apa kurangnya seorang Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo sebagai seorang pemain? Mengapa ia perlu seorang Coach? Apakah training semata tidak cukup?
Analogi yang lebih relevan mungkin adalah saat Eric Schmidt, CEO Google mendapatkan seorang Coach bernama Bill Campbell. Awalnya Eric Schmidt tak percaya, ia yang seorang CEO salah satu perusahaan terbesar di dunia memerlukan coaching. Bagaimana mungkin seorang CEO mendapatkan bantuan dari seseorang yang bahkan belum pernah menduduki posisi sebagai CEO perusahaan yang lebih besar dari Google.
Dalam biografinya Eric Schmidt akhirnya mengakui bahwa keputusan terbaik dalam kepemimpinannya di Google adalah mendapatkan coaching dari Bill Campbell karena Bill membawa perspektif baru bagi dirinya dalam berfikir, dan Lionel Messi mengatakan bahwa yang paling berpengaruh dalam karir sepakbolanya adalah Frank Rijkard saat ia masih junior mendapatkan kepercayaan yang sangat besar dari sang coach, hingga dari kepercayaan itu Messi tumbuh dengan kepercayaan akan potensi yang ditunjukkan oleh Rijkard.
Schmidt dan Messi menyadari bahwa yang dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dari yang dilihat dan dicapainya adalah orang di luar dirinya tanpa perlu sebuah legitimasi seseorang itu lebih baik dari dirinya di saat ini atau di masa lalu, yang terpenting adalah bagaimana seorang coach mampu berada dalam diri coachee dan membantu mengidentifikasi blind spot dan potensi yang mungkin tak dapat dilihat oleh dirinya sendiri, serta coach tersebut mampu memberikan tantangan yang lebih tinggi dari situasi yang dihadapi.
Mengapa coaching sedemikian powerful? Karena seperti sifatnya yang self-driven, seorang coach yang efektif akan mampu memprovokasi potensi laten yang ada dalam diri coachee sehingga potensi ini dapat muncul ke permukaan melalui proses artikulasi diri yang terbangun oleh pertanyaan-pertanyaan coaching yang powerful, sehingga alih-alih si atlet ‘dipaksa’ secara eksternal untuk berubah seperti halnya training dan sejenisnya, ia mampu menggerakkan dirinya sendiri untuk berubah melalui kesadaran baru yang terbangkitkan melalui proses coaching tersebut.
“In the end, the only one who can help you is yourself…” hanya kita yang dapat menolong dirikita sendiri -anonymous
Nah, Bila dikatikan dengan usaha yang dijalankan oleh seorangMitra TSI, untuk dapat meningkatkan aset dan omzet jaringannya ( SCALE UP ) menuju puncak posisi karir di Marketing Plan TSI, maka seorang Mitra TSI perlu memiliki seorang Coach yang mengenal bagaimana teknik coaching yang dapat mengarahkan dan membenahi mindset sukses. Sesi Coaching dapat dilakukan secara individual maupun group & team. Mitra TSI akan memiliki kekuatan sebuah tujuan yang akan berdaya dan lebih memberdayakan mitra groupnya, kuat yang menguatkan.
Sebagai bentuk Support Perusahaan Terhadap Kemitraan TSI , kami menyiapkan sebuah program lanjutan dari yang sudah berjalan yaitu dalam format : Presentasi Itu Mudah (PIM) Advance yang didalamnya termasuk sesi COACHING FOR PROFESSIONAL NETWORK MARKETERS TSI , peserta terbatas tidak lebih dari 5 orang setiap Batch nya.
Batch #1 akan dimulai bulan agustus , pastikan anda dan group mengoptimalkan kesempatan ini.
CP : +62 812-2400-4088 ( CSO TSI )